• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Budi Daya Itik Alabio Petelur

Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek  moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik). Itik Alabio adalah itik Kalimantan yang berasal dari persilangan itik Kalimantan dengan Itik Peking (itik pedaging). Nama itik alabio ini berasal dari sebuah nama daerah di Kalimantan Selatan yaitu Alabio, tepatnya berada di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan. Nama itik Alabio sendiri diberi nama oeleh seorang ilmuan yang bernama drh. Saleh Puspo. Ilmuan ini yang banyak melakukan penelitian tentang itik alabio ini.

B.    MANFAAT.

1. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4. Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun5) Untuk mencerdaskana melalui penyediaan gizi masyarakat.

C.    PERSYARATAN LOKASI.

Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

D.    PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA.

1.    Persiapan Sarana dan Peralatan.
a.    Pemilihan Lahan.
Carilah lahan yang luas, jauh dari pemukiman, agar bau kotoran ternak tidak mengganggu lingkungan sekitar.

b.    Pembuatan Kandang.
1.    Ukuran kandang 4M X 12M = 48 M2.
2.    Kandang tersebut dapat menampung 400 ekor itik alabio petelur.
Gbr. Kandang Itik Alabio
3.    Sediakan tempat pakan pada kandang.
Gbr. Tempat Pakan Itik Alabio
4.    Pembuatan tempat bertelur.
Tempat bertelut terbuat dari kayu yang berbentuk kotak dan diisi dengan ampas padi.
Gbr. Tempat Bertelur Itik
5.    Penyiapan Bibit.
Bibit itik didapat/ dibeli dengan cara pemesanan langsung di tempat Peternakan Itik Alabio Kota Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara. Perbandingan itik jantan dan betina adalah 1 itik jantan : 10 itik betina. Itik jantan tidak perlu banyak, karena telur yang dihasilkan hanya untuk dikonsumsi, bukan untuk diternak/ ditetaskan.
2.    Pemeliharaan dan Pembesaran.
  • Pada masa pembesaran anakan itik hanya diberi makan pakan buatan/ voer sampai umur 6 bulan. Pemberian pakan pada umur dibawah 6 bulan tersebut pakan tidak boleh sampai kosong, pakan harus selalu ada dalam kandang. Setelah anakan berumur lebuh dari 6 bulan, ganti pakan dengan Dedak yang dicampur dengan sagu dengan perbandingan 1:1.
  • Pemberian Pakan dilakukan 4 Kali sehari, yaitu :
  1. Pukul 07.00 WITA
  2. Pukul 11.00 WITA
  3. Pukul 14.00 WITA
  4. Pukul 17.00 WITA
Jumlah kebutuhan pakan ternak dalam sehari untuk 100 ekor itik adalah sebanyak  7 Kg Dedak dan 7 Kg Sagu.
  • Minimal 1 (satu) minggu sekali, itik alabio dilepaskan dari kandang, agar dapat memakan rerumputan yang dapat menambah daya tahan tubuh dari itik alabio sendiri.
3.    Panen.
Panen telur dilakukan setiap hari, setiap 100 itik rata-rata menghasilkan ±90 butir telur per harinya.

4.    Masa Produktif Itik Alabio
Usia produktif itik alabio sampai 3 tahun. Setelah berumur 6 bulan itik alabio mulai bertelur. Masa bertelur itik alabio terbagi manjadi 3 tahap, yaitu :
  1. Masa bertelur Pertama tersebut selama 9 bulan, dilanjutkan dengan masa non produktif 3 bulan.
  2. Masa bertelur Kedua tersebut selama 7 bulan, dilanjutkan dengan masa non produktif 3 bulan.
  3. Masa bertelur Pertama tersebut selama 5 bulan, dimasa ini itik alabio tidak produktif lagi.
Maka untuk mensiasati agar tetap dalam kondisi menguntungkan, itik alabio yang tidak produktif lagi tersebut diberimakan dengan intensitas yang tinggi sampai gemuk, setelah gemuk kemudian dijual, yang hasil dari penjualan tersebut digunakan untuk membeli bibit (anakan) itik alabio kembali.

E.    HAMA DAN PENYAKIT

Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1.    Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2.    Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat

Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
1.    Penyakit Duck Cholera
Penyebab    :   bakteri Pasteurela avicida. Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian :  sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.

2.    Penyakit Salmonellosis
Penyebab    :  bakteri typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian    : sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

F.    ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA PEMBESARAN

1.    Biaya Persiapan Fasilitas.
Pembuatan Kandang    = Rp.  3.000.000,-

2.    Biaya Bibit/ Anakan.
Anakan Itik Alabio Petelur  @ Rp. 9.000,- x 400 ekor    = Rp.   3.600.000,-

3.    Biaya Pembesaran dan Pakan Anakan.
Pakan Bama Untuk Anakan @ Rp. 8.000,-/kg      
Rp. 8.000,- x 5 kg x 30 hr x 6 bln    = Rp.  7.200.000,- +
Jumlah Pengeluaran        = Rp.13.800.000,-

4.    Biaya Pakan Itik Dewasa dan Hasil Tahap I (9 bulan)

a.    Pakan Dedak @ Rp.2.500,-/kg x 28kg x 30hr x 9bln    = Rp.   18.900.000,-
b.    Pakan Sagu   @ Rp.3.500,-/kg x 28kg x 30hr x 9bln    = Rp.   26.460.000,- +
Jumlah                                                                        =    Rp. 45.360.000,-
c.    Harga Telur @ Rp. 1.800,- x 90 butir x 30hr x 9bln      = Rp. 174.960.000,- Rp. 45.360.000, =    Rp.129.600.000,

5.    Biaya Pakan Itik Dewasa dan Hasil Tahap II (7 bulan)

a.    Pakan Dedak @ Rp.2.500,-/kg x 28kg x 30hr x 7bln    = Rp. 14.700.000,-
b.    Pakan Sagu   @ Rp.3.500,-/kg x 28kg x 30hr x 7bln    = Rp. 20.580.000,- +
= Rp. 35.280.000,-
c.    Harga Telur @ Rp. 1.800,- x 90 butir x 30 hr x 7 bln    = Rp. 136.080.000,-
= Rp.   35.280.000,- +
= Rp. 100.800.000,-
6.    Biaya Pakan Itik Dewasa dan Hasil Tahap II
a.    Pakan Dedak @ Rp.2.500,-/kg x 28kg x 30hr x 5bln        = Rp.  10.500.000,-
b.    Pakan Sagu   @ Rp.3.500,-/kg x 28kg x 30hr x 5bln        = Rp.  14.700.000,- +
= Rp.  25.200.000,-  
c.    Harga Telur Rp. 1.800,- x 90 butir x 30 hr x 5 bln        = Rp.  97.200.000,-
= Rp.  45.360.000,- +
= Rp.  72.200.000,-

7.    Keuntungan Hasil.
Keuntungan     =     Hasil Tahap I + Hasil Tahap II + Hasil Tahap III
- Jumlah Pengeluaran I
=     Rp. 129.600.000,- + Rp. 100.800.000,- + Rp.  72.200.000, -  Rp. 13.800.000,-
=    Rp. 288.000.000,-

http://bp3md.tanahbumbukab.go.id/

6 comments:

  1. Pak. Info nomor telepon yang jual bebek petelur daerah Kalsel.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pak, untuk bibit itik petelur bisa juga dibeli di BPTU-HPT Pelaihari, KalSel.
      Nomor yang bisa dihubungi 0822-7243-3496
      Website di http://web.bptukdi.info/p/hubungi-kami.html

      Delete
    2. Minta no tlpn penjual anak itik alabio untuk dkirim kekaltim berau

      Delete
  2. Klo untuk harga nya sekarang pak berapa bibit itik betina. Terima kasih.

    ReplyDelete
  3. Terimakasih informasi
    Menambah ilmu tentang itik alabio nya kk.
    https://broilerku.com/itik-alabio-asli-indonesia/

    ReplyDelete

Recent Articles

Followers

Total Pageviews

About Fast Edition

More links

J-Theme