• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

BUDIDAYA AYAM HUTAN

 on Tuesday 1 July 2014  

Ayam hutan hijau (Gallus varius Shaw) hanya ada di Indonesia yaitu tersebar di Pulau Jawa, gugusan Pulau Madura, Bali, Lombok, Sumba, Sumbawa, Flores dan Kepulauan Alor.Di Indonesia, masalah pelestarian alam difokuskan kepada tiga aspek utama yaitu perlindungan proses ekologi sebagai pendukung kehidupan, pengawetan keragaman genetika dan pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam.Tekanan penangkapan ayam hutan untuk diperjualbelikan maupun untuk pembentukan ayam Bekisar dapat mengganggu populasi ayam hutan di alam. 


Faktor kondisi ekonomi masyarakat yang masih rendah dapat menyebabkan sumberdaya alam ini menjadi sasaran empuk untuk dikomersialkan. Di samping itu bertambahnya penduduk juga akan secara perlahan mengganggu habitat alam ayam hutan sehingga ayam hutan kehilangan areal habitat hidupnya.

Walaupun ayam hutan saat ini belum termasuk satwa liar yang harus dilindungi akan tetapi melihat nilai ekonomi yang dimiliki maka konservasi untuk mempertahankan populasinya perlu mendapat perhatian sejak dini agar tidak terlambat.

Ayam jantan mempunyai bulu badan berwarna dasar hitam dengan diselimuti bulu-bulu berwarna hijau mengkilap seperti sisik pada sayap dan berujung merah kekuning-kuningan bergaris hitam pada daerah punggung. Bulu leher bulatbulat kecil, berujung tumpul dan pendek, warnanya kekuning-kuningan bersisik hijau mengkilap. Jengger besar, bundar tak bergerigi, berwarna pelangi. Pial tunggal terletak di antara kedua tulang rahang, berukuran besar dan berwarna pelangi. Cuping telinga berukuran kecil, warnanya pelangi juga. Bulu ekor sebanyak 16 helai berwarna hitam mengkilap. Kaki kecil dan kuat, bersisik kecilkecil teratur rapat, warnanya coklat tua. 

Ayam betina mempunyai bulu dada dan bulu badan bagian bawah berwarna coklat pucat. Bulu pada sayap, punggung dan ekor warnanya coklat tua berujung kuning dan bergaris-garis hitam. Bulu ekor meruncing pada ujungnya. Jengger ukurannya kecil, warnanya merah pucat dengan gerigi kecil-kecil. Memiliki pial sepasang berukuran kecil berwarna merah segar. Kaki berwarna coklat pucat sedikit kehijau-hijauan, sisik-sisik halus dan rapat. Telur berukuran kecil, warnanya putih kekuning-kuningan.


Ayam hutan hijau merupakan unggas pesisir dan lembah-lembah yang hidup bergerombol di tepian hutan. Di siang hari, ayam ini biasa berkeliaran di rerumputan yang berbatu-batu, bersemak atau pepohonan perdu dan tidak jarang berkeliaran di dekat perkampungan terutama di persawahan atau ladang, di antara rumpun-rumpun bambu serta di antara semak-semak belukar. Setelah matahari terbenam ayam ini tidur sambil bertengger di atas dahan pepohonan. 

Walupun lebih menyukai iklim yang panas dan kering, namun kadang-kadang dapat ditemukan juga di tepi hutan pegunungan sampai ketinggian 700 m di atas permukaan laut.Secara umum kehidupan sosial ayam hutan hijau terbagi menjadi dua tipe, yaitu golongan soliter dan golongan yang membentuk kelompok. Golongan yang membentuk kelompok umumnya terdiri dari dua sampai sepuluh individu berbeda dengan ayam hutan lainnya, Gallus varius bersifat monogamy.


Musim bertelur ayam hutan hijau sangat beragam, namun biasanya telur banyak ditemukan pada bulan Juni sampai Nopember . Telur yang dihasilkan tiap satu periode enam sampai 12 butir  yang diletakkan pada sarang terdiri dari ranting, daun-daun dan rerumputan yang disusun di atas tanah di bawah semaksemak atau pohon yang tidak terlalu tinggi. Makanan ayam hutan hijau adalah bijibijian, rumput-rumputan, serangga, binatang kecil lainnya; seperti jangkrik, belalang dan lain lain. Aktivitas makan dilakukan pada pagi hari sampai pukul 07.30 dan sore hari sekitar pukul 15.30 sampai menjelang matahari terbenam.ayam hutan hijau (Gallus varius) sering dikawinsilangkan dengan ayam kampung, hasil persilangannya biasa disebut ayam Bekisar, 

Namun sekarang banyak percobaan persilangan antara ayam hutan hijau jantan dan betina dari jenis jenis ayam yang berbeda sehingga dihasilkan ayam bekisar yang unik. Ada dua cara yang dapat dilakukan, yakni secara tradisional dan secara inseminasi buatan (IB). Kedua cara mengawinkan ayam hutan jantan dan ayam betina kampung tersebut didasarkan pada perlakuan sebelum terjadinya proses perkawinan.Perkawinan ayam Bekisar jantan dengan ayam kampung betina menghasilkan keturunan yang memiliki ciri-ciri mirip dengan ayam kampung dan suara kokoknya akan berakhiran dengan “kuk” sehingga ayam ini disebut ayam Bekikuk. 

Ayam hutan jantan juga dapat dikawinkan dengan ayam kate betina, akan tetapi ayam Bekisar yang dihasilkan suaranya tidak sebaik ayam Bekisar hasil persilangan antara ayam hutan jantan dengan ayam kampung biasa.Pemilihan calon induk (ayam hutan jantan dan betina ayam kampung) dipandang sebagai tahap awal yang penting sebelum melakukan persilangan, agar dapat menghasilkan ayam Bekisar yang bermutu. Oleh karena tujuan persilangan adalah untuk memperoleh ayam Bekisar dengan suara yang merdu, berpenampilan baik dan warna bulu yang indah, maka seleksi calon induk biasanya didasarkan kepada beberapa kriteria tersebut.  

Ayam hutan jantan yang dipilih sangat lebih baik jika telah jinak sehingga memudahkan dalam penanganan. Telah dewasa (berumur satu sampai tiga tahun) dan pemberani.  Hendaknya ayam ini memiliki suara yang bagus (kokok yang keras, bersih dan melengking panjang), rajin berkokok, bertubuh besar dan sehat, jengger tebal, lebar dan tegak, bergerigi dan berwarna merah.Induk betina ayam kampung juga menentukan mutu Bekisar yang akan dihasilkan. Seleksi pada ayam betina kampung dapat dilakukan dengan memperhatikan bentuk fisik (besarnya tidak melebihi ayam hutan jantan), berbulu tebal, koteknya keras dan panjang (diharapkan perpaduan dengan kokok ayam hutan jantan akan menghasilkan Bekisar bersuara bagus pula).

Untuk sifat kualitatif karena pada umumnya diatur oleh beberapa gen maka lebih mudah untuk dipilih sehingga dapat menghasilkan sifat tertentu yang diinginkan itu muncul pada Bekisar. Sifat kualitatif yang dapat dipilih untuk lebih meningkatkan penampilan Bekisar antara lain bentuk jengger, warna bulu, warna kulit, shank berbulu. Perilaku pewarisan sifat-sifat tersebut telah diketahui. Bentuk jengger ros dan pea dominan terhadap jengger tunggal sehingga bila ingin membentuk Bekisar dengan jengger tunggal dipilih induk dengan jengger tunggal karena ayam hutan jantan sudah memiliki sifat jengger tunggal. Sifat warna bulu putih dominan terhadap bulu berwarna sedangkan bulu berwarna dominan terhadap putih resesif dan bulu hitam dominan terhadap bulu merah. Sifatshank berbulu dominan terhadap shank tidak berbulu.

Permintaan ayam Bekisar di masa mendatang diduga akan semakin meningkat yang akan diringi meningkatnya eksploitasi terhadap ayam hutan. Keadaan ini dan juga perusakan hutan yang merupakan habitat ayam hutan yang sangat cepat berpotensi menyebabkan punahnya ayam hutan, oleh karena itu upaya pelestarian perlu untuk dilakukan. dari segi bisnis bagi para penghobi ayam kesayangan ini sangatlah menguntungkan, dari anakan tetasan umur dua s.d tiga minggu sudah dihargai dengan 100 ribu s.d 500rb, umur empat minggu s.d tiga bulan sudah dihargai dengan 250 ribu s.d 1 jt, umur 4 bulan s.d 6 bulan  sudah dihargai dengan 400 ribu s.d 2jt dan anakan juara dihargai dengan nilai yang tak terbatas tergantung kualitas indukan. untuk memperbesar prosentase proses penetasan telur bisa menggunakan mesin penetas telur/inkubator cara membuat inkubator sederhana.



Pemanfaatan ayam hutan untuk kepentingan pembentukan ayam Bekisar sebenarnya merupakan faktor pendorong bagi pelestarian spesies ayam hutan, karena ayam hutan hasil penangkaranlah yang lebih baik, mudah serta mempunyai peluang besar berhasil untuk dipergunakan dalam pembentukan ayam Bekisar.Motivasi para peternak pembentuk ayam Bekisar perlu juga diarahkan untuk melakukan penangkaran ayam hutan agar pemanfaatannya dapat tetap terus lestari. Peran serta dan partisipasi berbagai pihak dalam pelestarian in situ dan ex situ ayam hutan perlu terus didorong agar upaya pelestarian dapat berjalan dengan baik.

BUDIDAYA AYAM HUTAN 4.5 5 Sudaryono Tuesday 1 July 2014 Ayam hutan hijau (Gallus varius Shaw) hanya ada di Indonesia yaitu tersebar di Pulau Jawa, gugusan Pulau Madura, Bali, Lombok, Sumba, Sumba...


2 comments:

  1. Promo Spesial Judi Dadu Online - Bonus 100% !

    Nikmati Promo dan Kemudahan bermain disitus Bolavita Sebagai Bandar Judi Online Terpercaya Di Indonesia Sejak 2014 !

    Menyediakan Permainan Taruhan Dadu Online / Taruhan Samkwan yang Sangat Populer di Casino ! Layanan 24 Jam Online !

    Tersedia Segala Jenis Transaksi Deposit & Withdraw Terlengkap :

    » Ovo | Gopay | Dana | Sakuku | Linkaja | Doku | Jenius | Paytren | JakOne | Pulsa & Segala Jenis Rekening Bank Di Indonesia. Minimal Deposit & withdraw 50ribu rupiah.

    Untuk Pendaftaran & Klaim Bonus, Silahkan Hubungi Cs Kami yang bertugas :
    Situs Resmi : http://159.89.197.59/

    » Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
    » ID Telegram : @bolavitacc
    » ID Wechat : Bolavita
    » ID Line : cs_bolavita

    ReplyDelete

Recent Articles

Followers

Total Pageviews

About Fast Edition

More links

J-Theme